P.R.O.F.I.T

Danang Priabada
2 min readApr 8, 2021

--

Faktanya adalah, apakah itu pembuangan limbah beracun, atau monopoli perusahaan, atau mengurangi tenaga kerja, motifnya tetap sama.

Sudut pandang fundamental yang dikemukakan oleh Adam Smith, bahwasanya kebutuhan pribadi dan kompetisi membawa kemakmuran sosial, karena aksi persaingan menciptakan insentif, dimana memotifasi manusia untuk tetap berusaha.

Akan tetapi, apa yang tidak disebutkan adalah bagaimana sebuah kompetisi berdasarkan ekonomi secara bervariasi membuat berbagai strategi corupt, menambah kekuatan kekayaan, membuat strata sosial, melumpuhkan secara teknologi, pelanggaran terhadap buruh dan akhirnya membentuk sebuah pemerintahan diktator oleh para elit orang kaya.

Kata “corupt” sering diartikan sebagai kebejatan moral, jika seseorang atau sebuah pabrik membuang limbah beracun ke laut untuk menghemat uang, kebanyakan orang berpikir bahwa ini adalah “sifat yang korup”. Dalam tingkatan yang lebih lengkap, ketika Supermarket (swalayan kecil) pindah ke sebuah kota kecil dan membuat bangkrut kios-kios toko kecil karena mereka tidak sanggup untuk bersaing, timbul grey area (area yang mewakili suatu tempat yang tidak siap untuk menerima sebuah kategori peraturan).

Kegiatan salah apa yang sebenarnya dilakukan swalayan? Kenapa mereka harus peduli dengan usaha ayah dan ibu seseorang, yang mereka hancurkan?

Lebih lengkap lagi,

Ketika seseorang di PHK karena sudah ditemukan mesin baru … yang dapat melakukan pekerjaannya dengan biaya yang lebih sedikit, orang-orang seperti menerima kenyataan itu sebagai,

“Memang Sudah Jalannya”

Tidak melihat sebagai sebuah ketidak prikemanusiaan yang korup atas sebuah perlakuan itu. karena faktanya adalah, apakah pembuangan limbah beracun, atau monopoli perusahaan, atau mengurangi tenaga kerja, motifnya tetap sama: PROFIT.

Mereka semua adalah macam-macam jenis dari mekanisme pertahanan diri, yang selalu menempatkan manusia di posisi kedua dibawah penghasilan moneter.

Jadi, korupsi bukanlah sifat yang timbul dari moneterisme, tapi ini adalah PONDASI nya yang kuat.

Dan ketika kebanyakan orang memahami situasi pada satu tingkat atau tingkat lainnya mayoritas orang tetap menjadi lugu atas percabangan luas yang memiliki mekanisme egois sebagai penuntun mentalitas pada masyarakat.

Ambil salah satu fakta dokumen-dokument Internal, yang menunjukkan bahwa setelah perusahaan farmasi mengetahui secara pasti dan positif bahwa mereka mempunyai alat medis yang terinfeksi dengan virus AIDS, mereka menarik semua produknya di pasar AS, dan membuangnya ke negara Prancis, Eropa, Asia, dan Amerika Latin.

Dan nyatanya, pemerintah AS membiarkan hal ini terjadi.

Ada satu ungkapan yang memang tidak datang dari buku ini, tapi perlu di sampaikan,

“Perbudakan secara ekonomi membutuhkan budak yang makan sendiri dan mempunyai rumah sendiri.”

--

--

Danang Priabada
Danang Priabada

Written by Danang Priabada

Red Hat and IBM Product Specialist | JPN : プリアバダ ダナン | CHN : 逹男 | linktr.ee/danangpriabada

No responses yet