Apa sebenarnya yang disebut filosofi

Danang Priabada
2 min readMar 21, 2021

--

Apa sebenarnya yang disebut filosofi, lebih baik jangan dipersoalkan pada permulaan menempuhnya. Akan hilang jalan nanti karena banyak ragam dan paham.

Tiap-tiap ahli berlainan pendapatnya tentang apa yang dikatakan filosofi. Tiap-tiap filosofpun lain-lain pula tujuannya. Untuk sementara, sebagai tempat berpegang, kita sebutkan saja sifatnya yang umum, seperti yang dilukiskan oleh Windelband.

Filosofi sifatnya merentang pikiran sampai sejauh-jauhnya tentang suatu keadaan atau hal yang nyata. Sebab itu filosofi orang sebut juga berpikir merdeka dengan tiada dibatasi kelanjutannya.

Di sinilah beda filosofi dengan ilmu spesial. Ilmu spesial membatasi medannya hinggal alam yang dapat dialami, alam empirika. Ilmu menghadapi soalnya dengan pertanyaan “bagaimana” dan “apa sebabnya”. Filosofi meninjau dengan pertanyaan “apa itu”, “dari mana” dan “kemana”.

Di sini orang tidak mencari pengetahuan sebab dan akibat dari pada sesuatu masalah — seperti yang diselidiki oleh ilmu — melainkan orang mencari tahu tentang apa yang sebenarnya pada barang atau masalah itu, dari mana jadinya dan kemana tujuannya.

Filosofi memandang alam sebagai satu soal yang bulat. Ia mencari pengetahuan yang selesai tentang alam dan penghidupan. Itulah yang dicarinya senantiasa dengan tak pernah sampai ke penghabisannya.

Nyatalah bahwa filosofi mencukil soalnya lebih dalam. Ia tidak puas memiliki sesuatunya dari jurusan sebagaimana adanya. Sering ia bertanya, apakah barang yang lahir itu barang yang sebenarnya ataukah hanya bayangan daripada suatu pokok atau sifat yang lebih dalam letaknya ?

Ada suatu pokok atau sifat yang lebih dalam letaknya ? Ada filosof yang mengumpamakan dunia yang lahir ini sebagai kiasan saja daripada dunia yang asli, yang menjadi pokoknya. hampir selalu dalam filosofi dipandang dua dunia, yang fana dan yang baka. Yang fana itu dipahamkan sebagai tubuh sementara daripada sifat yang baka itu. Sebab itu tidak mengherankan, kalau ada masanya yang filosofi hampir bertaut dengan agama, sebagai pada permulaan Tarikh Masehi dan di masa Zaman Tengah. Dalam Zaman Tengah filosofi kedudukan nya hanya sebagai anggota akal untuk menyuluhi “kebenaran yang lebih sempurna”, yang didapat sebagai wahyu yang diturunkan Tuhan.

Filsuf adalah kumpulan orang-orang yang suka dengan belajar.

— Alam Pikiran Yunani : Mohammad Hatta

--

--

Danang Priabada
Danang Priabada

Written by Danang Priabada

Red Hat and IBM Product Specialist | JPN : プリアバダ ダナン | CHN : 逹男 | linktr.ee/danangpriabada

No responses yet